5 Temuan Ini Ungkap Bahaya Instagram bagi Anak yang Harus Diketahui Orang Tua

Daftar isi:
Laporan terbaru dari penelitian di Universitas New York dan Northeastern mengungkapkan keprihatinan serius terkait beberapa fitur keselamatan di platform media sosial Instagram. Meskipun fitur-fitur tersebut diperkenalkan dengan klaim untuk melindungi remaja, data menunjukkan bahwa efektivitasnya jauh dari harapan.
Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa sebanyak 64% alat keselamatan yang ada tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menciptakan risiko yang cukup tinggi, di mana 17% pengguna remaja berpotensi terpapar konten berbahaya serta penyalahgunaan yang dapat merugikan mereka.
Laporan tersebut mencatat bahwa klaim yang dibuat oleh perusahaan terkait fitur-fitur keamanan di Instagram mungkin hanya memberikan ilusi perlindungan bagi orang tua, tanpa memberikan jaminan nyata untuk keselamatan anak-anak mereka. Penelitian ini menyoroti bagaimana tantangan utama platform ini dalam menjaga lingkungan yang aman bagi penggunanya.
Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada fitur yang dirancang untuk membantu remaja mengelola cara mereka menggunakan media sosial, banyak dari fitur-fitur tersebut ternyata tidak efektif. Misalnya, ada pengalaman buruk terkait interaksi dengan orang dewasa yang tidak dikenal, yang dapat membawa risiko tambahan bagi pengguna muda.
Evaluasi Menyeluruh terhadap Fitur Keselamatan di Instagram
Dalam laporan tersebut, terdapat kritik tajam terhadap desain fitur keselamatan yang dianggap tidak memadai. Banyak di antaranya tidak memperhitungkan tantangan yang dihadapi pengguna remaja, serta situasi nyata yang mereka hadapi di platform sosial.
Salah satu contoh mencolok adalah penggunaan sistem hadiah untuk fitur Pesan Menghilang, yang meminta interaksi dengan orang dewasa tidak dikenal. Desain ini mengekspos remaja pada situasi berisiko tanpa pengawasan yang memadai.
Selain itu, fitur rekomendasi otomatis juga dikritik karena merekomendasikan istilah pencarian terkait dengan gangguan makan, bunuh diri, dan perilaku merugikan lainnya. Fitur ini seharusnya membantu, tetapi justru berpotensi membahayakan penggunanya.
Kekhawatiran Terhadap Konten Berbahaya dan Interaksi Negatif
Penelitian tersebut mencatat bahwa akun remaja masih mampu mengakses konten yang berhubungan dengan bunuh diri, kekerasan, serta gangguan makan. Hal ini menunjukkan bahwa fitur keselamatan dalam algoritma platform tidak cukup efektif untuk mencegah konten berbahaya tersebut muncul di depan mata pengguna remaja.
Lebih mengecewakan, algoritma Instagram untuk pengguna di bawah usia 13 tahun cenderung menyajikan konten yang mengarah pada perilaku berisiko, yang merugikan perkembangan mental mereka. Mendorong interaksi dengan konten yang mendapat perhatian negatif dari orang dewasa menjadi masalah yang sangat serius.
Akun remaja juga dapat saling mengirim dan menerima komentar yang bisa menyakiti, misoginis, serta berisi pesan yang merugikan. Ketiadaan intervensi yang tepat dari platform menjadi tanda tanya besar bagi banyak orang tua dan ahli.
Rekomendasi untuk Perbaikan dan Perlindungan Remaja di Media Sosial
Dengan latar belakang temuan yang mengecewakan ini, ada kebutuhan mendesak untuk platform seperti Instagram untuk memperbaiki dan memperkuat fitur keselamatannya. Selain itu, mereka diharapkan dapat lebih transparan tentang cara algoritma dan fitur berfungsi.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengembangkan filter lebih ketat untuk konten berbahaya sehingga bisa mengurangi kemungkinan remaja terpapar situasi yang merugikan. Ini tentunya menjadi tanggung jawab besar bagi pengelola platform.
Diperlukan pula pendidikan yang tepat bagi pengguna muda mengenai cara menggunakan media sosial dengan aman. Dengan adanya kampanye kesadaran mungkin dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang risiko yang ada.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now