Trump Sia-sia Blokir China, AS Sudah Tak Diperlukan Lagi

Daftar isi:
Upaya Amerika Serikat untuk memblokir akses China terhadap chip kecerdasan buatan (AI) tampak telah menghasilkan efek sebaliknya. Sementara Washington berusaha memperketat kontrol, Beijing justru semakin termotivasi untuk mengembangkan teknologi chip AI secara mandiri, meredakan ketergantungan terhadap teknologi dari luar negeri.
Dalam sebuah laporan yang dirilis, terungkap bahwa China Unicom telah mendirikan pusat data raksasa yang menggunakan chip AI buatan dalam negeri. Ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana China berupaya untuk mandiri dalam bidang teknologi, mengurangi ketergantungan pada produk asing yang selama ini mendominasi pasar global.
Pembangunan pusat data ini menunjukkan bahwa China berusaha melepaskan diri dari teknologi yang diproduksi negara lain. Sementara itu, dalam berbagai forum internasional, pejabat AS mengungkapkan kekhawatiran mengenai keamanan nasional terkait hubungan perdagangan dengan China.
Proyek Besar China dalam Pengembangan Chip AI Lokal
Pusat data yang dibangun oleh China Unicom memerlukan investasi sebesar USD 390 juta dan terletak di Xining, ibu kota provinsi Qinghai. Ketika proyek ini selesai, diharapkan pusat data tersebut mampu mencapai kapasitas pemrosesan komputasi hingga 20.000 petaflop, sebuah pencapaian yang lumayan signifikan untuk teknologi AI domestik.
Saat ini, kapabilitas pusat data tersebut telah mencapai sekitar 3.579 petaflop, berkat hampir 23.000 chip AI yang diproduksi secara lokal. Hal ini mencerminkan langkah strategis China untuk beralih dari ketergantungan terhadap teknologi asing menuju kemandirian di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Chip-chip yang digunakan dalam proyek ini sebagian besar dikembangkan oleh Alibaba melalui unit T-Head, yang menyuplai 71% dari total chip yang diperlukan. Selain itu, sejumlah perusahaan lokal lainnya turut berkontribusi dalam penyediaan chip, meningkatkan kolaborasi dalam industri teknologi domestik.
Dampak Ketegangan Geopolitik terhadap Inovasi Teknologi
Ketegangan yang terjadi antara AS dan China dalam konteks perdagangan teknologi semakin mendorong China untuk mempercepat inovasi di sektor chip AI. Dengan adanya kebijakan yang diambil oleh pihak AS, China seakan mendapatkan dorongan untuk lebih giat berinvestasi dalam pengembangan teknologi sendiri.
China juga telah memberikan peringatan kepada perusahaan-perusahaan lokal untuk tidak menggunakan chip dari Nvidia yang berasal dari AS, dengan alasan potensi ancaman terhadap keamanan nasional. Ini menunjukkan bagaimana pemerintah China semakin serius dalam melindungi sektor teknologi yang strategis dan penting bagi negara.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari berbagai perusahaan teknologi lokal yang bersaing dalam menghadirkan produk inovatif. Manfaat dari pengembangan ini diharapkan tidak hanya terbatas pada sektor AI, tetapi juga dapat berdampak positif pada berbagai sektor lainnya, termasuk industri manufaktur dan layanan.
Pengembangan Chip AI oleh Alibaba dan Perusahaan Lain
T-Head milik Alibaba, dalam pengembangan chip AI yang dikenal dengan nama PPU, terlihat berpotensi menjadi pesaing yang sepadan dengan produk advanced dari pihak AS. Chip ini memiliki memori 96 gigabit dan jenis chip DRAM vertikal yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan aplikasi kecerdasan buatan.
Dengan terus berinvestasi dalam pengembangan chip lokal, Alibaba dan mitra-mitranya berharap dapat menciptakan solusi yang lebih efisien dan competitif di pasar global. Ini juga dapat membuka peluang baru bagi para pengembang di seluruh dunia untuk menjelajahi berbagai aplikasi yang lebih luas dari teknologi AI.
China Unicom selain berfokus pada kolaborasi dengan Alibaba juga sedang mencari untuk menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan lainnya seperti Tecorigin, Moore Threads, dan Enflame. Kerjasama ini tidak hanya memperkuat jaringan internal tetapi juga membawa inovasi terbaru ke pasar.
Rencana Masa Depan dan Tantangan yang Dihadapi
Dengan pembuatan pusat data yang canggih, China Unicom menunjukkan keseriusannya dalam bersaing di arena teknologi global. Namun, beberapa tantangan tetap ada, termasuk persaingan dengan perusahaan-perusahaan di luar negeri yang telah memiliki pengalaman lebih lama.
Sementara itu, pembatasan yang diterapkan oleh AS pada pengiriman chip dapat memicu langkah-langkah yang lebih agresif dari pihak China dalam mempercepat perkembangan teknologi lokal. Pihak berwenang di China tetap optimis bahwa investasi dalam teknologi domestik akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.
Inovasi tidak hanya menjadi kebutuhan tetapi juga merupakan tuntutan untuk bertahan di pasar yang sangat kompetitif ini. Oleh karena itu, pengembangan teknologi lokal sangat penting, dan China tampaknya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk semakin bersaing di tingkat global.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now