Reaksi Pemimpin Perusahaan Teknologi Setelah Trump Tingkatkan Visa Kerja AS

Daftar isi:
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini memutuskan untuk menaikkan biaya perekrutan pekerja asing melalui visa. Kebijakan ini mendapatkan tanggapan dari berbagai CEO perusahaan teknologi besar yang beroperasi di AS.
Jensen Huang, CEO Nvidia, mengungkapkan dukungannya terhadap kebijakan tersebut. Namun, ia juga menyoroti pentingnya imigrasi sebagai cara untuk menarik talenta terbaik di bidang teknologi ke AS.
Menurut Huang, imigrasi telah menjadi fondasi dari impian Amerika yang lebih besar. Dia menekankan bahwa kehadiran para pemikir dan inovator dari seluruh dunia sangat penting untuk masa depan bangsa ini.
Reaksi Positif dari CEO Perusahaan Teknologi Terkenal
CEO OpenAI, Sam Altman, juga menyambut baik langkah yang diambil oleh pemerintah tersebut. Altman menilai bahwa memberikan insentif finansial kepada pekerja asing adalah langkah yang tepat untuk menarik minat mereka.
Dia menjelaskan bahwa melibatkan orang-orang terbaik untuk bekerja di negara ini sangat penting serta harus dilakukan dengan menyederhanakan prosedur yang ada. Dengan cara ini, mereka yang memiliki bakat dan keahlian dapat lebih mudah berkontribusi.
Biaya visa H-1B kini ditetapkan mencapai US$100 ribu, setara dengan Rp 1,6 miliar. Perusahaan yang ingin merekrut karyawan asing harus menyediakan dokumen pembayaran sebelum mendaftar untuk visa tersebut.
Pentingnya Visa H-1B dalam Sektor Teknologi dan Keuangan
Pemberlakuan aturan baru ini sangat krusial bagi dua sektor utama di AS, yaitu teknologi dan keuangan. Keduanya sangat bergantung pada visa H-1B untuk mendapatkan imigran dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan.
Sebagian besar pekerja dengan visa H-1B berasal dari negara-negara seperti India dan China. Pada tahun lalu, India menyumbang 71% dari total pemegang visa, sedangkan China mengikuti dengan 11,7%.
Perusahaan-perusahaan di sektor ini diketahui sering mempekerjakan karyawan dengan visa untuk mengisi posisi yang memiliki kekurangan tenaga kerja di dalam negeri. Hal ini menunjukkan betapa vitalnya peran imigran dalam memenuhi kebutuhan industri.
Dampak Kebijakan terhadap Pasar Kerja dan Ekonomi
Kebijakan baru ini diharapkan dapat mempengaruhi dinamika pasar kerja di AS. Dengan biaya tinggi untuk mendapatkan visa, perusahaan perlu memikirkan kembali strategi perekrutan mereka.
Meskipun kebijakan ini dapat dianggap sebagai langkah untuk melindungi tenaga kerja lokal, ada kemungkinan munculnya kekurangan tenaga kerja yang terampil. Hal ini bisa menyebabkan dampak negatif terhadap pertumbuhan inovasi dan teknologi di masa depan.
Di sisi lain, ada juga harapan bahwa tingginya biaya visa ini akan mendorong perusahaan untuk lebih menghargai tenaga kerja lokal dan meningkatkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Ini bisa menjadi kesempatan bagi talenta domestik untuk bersinar.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now