Dinosaurus Campuran Ular dan Kadal Ditemukan dengan Penampakan Unik

Daftar isi:
loading…
Dinosaurus Campuran Ular dan Kadal Ditemukan. FOTO/ IFL SCIENCE
Dari mana asalnya ular? Ini menjadi pertanyaan kompleks yang memicu keingintahuan ilmuwan selama bertahun-tahun. Penemuan fosil baru yang berasal dari era Jurassic menambah lapisan kebingungan tentang evolusi hewan ini.
Fosil yang ditemukan mengungkapkan kombinasi unik antara karakteristik ular dan kadal, menciptakan spekulasi baru tentang hubungan evolusioner mereka. Dikenal sebagai Breugnathair elgolensis, fosil ini menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang sejarah fauna bisa jadi salah kaprah.
Penemuan ini terjadi di Pulau Skye, Skotlandia, pada tahun 2016 dan baru dipublikasikan sekarang. Meskipun hanya ditemukan sebagian, fosil tersebut menyajikan gambaran menarik tentang hewan purba yang dulunya mendiami bumi.
Detail Menarik tentang Penemuan Fosil Jurassic
Pada awal penemuan, spesimen ini menerima banyak perhatian dari ilmuwan karena ciri fisiknya yang aneh. Memiliki tubuh pendek dengan anggota badan seperti kadal tetapi dengan rahang dan gigi yang menyerupai ular, Breugnathair menawarkan wawasan baru mengenai evolusi reptil.
Fosil ini kini ditempatkan dalam familia baru yang dinamakan Parviraptoridae. Pengelompokan ini menunjukkan bahwa B. elgolensis mungkin merupakan nenek moyang awal dari ular, yang menjadikan penemuan ini sangat signifikan bagi pemahaman evolusi reptil modern.
Kehadiran ciri-ciri seperti gigi melengkung mirip ular piton menekankan kompleksitas evolusi hewan ini. Selain itu, kemampuan untuk memperpanjang rahang seperti ular menunjukkan bagaimana adaptasi dapat berkembang dari fisik awal yang lebih primitif.
Perspektif Ilmuwan tentang Evolusi Reptil
Roger Benson, penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa ular telah berevolusi dari nenek moyang yang mirip kadal. Dengan penemuan Breugnathair, dia menekankan bahwa informasi evolusi dapat mengungkapkan bagian-bagian dari teka-teki yang sebelumnya tidak terjawab.
Dia menambahkan bahwa meskipun B. elgolensis memiliki fitur-fitur yang mirip dengan ular, ia tetap memiliki aspek primitif yang menunjukkan sejarah panjang evolusi. Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang kompleksitas hubungan antara spesies di dunia reptil.
Susan Evans, seorang peneliti dari University College London, menyatakan bahwa penelitian ini sangat signifikan. Dia mencatat bahwa temuan ini akan menjadi salah satu langkah penting dalam memahami evolusi reptil. Kesimpulannya, ini seolah memberikan gambaran utuh dari puzzle evolusi yang telah lama ditunggu-tunggu.
Implikasi Penemuan Fosil Bagi Ilmu Pengetahuan
Keterkaitan antara ular dan kadal menunjukkan kompleksitas yang mendalam dalam jalur evolusi reptil. Penemuan Breugnathair merupakan pengingat bahwa evolusi bukanlah garis lurus, tetapi lebih merupakan proses yang serba tak terduga.
Dengan adanya penemuan ini, ilmuwan semakin terdorong untuk menjelajahi lebih dalam sejarah kehidupan di Bumi. B. elgolensis memberikan wawasan yang menantang pandangan konservatif mengenai bagaimana spesies berevolusi dan beradaptasi dari waktu ke waktu.
Sebelumnya, sebagian besar pengertian tentang evolusi reptil didasarkan pada pemahaman yang terbatas. Kini, penemuan Breugnathair membuka peluang baru bagi penelitian dan penemuan lebih lanjut dalam bidang paleontologi.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now