Gempa M 6,5 Menggeser Gunung 500 Meter Menurut Penjelasan BRIN

Daftar isi:
Gunung Batu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kembali menarik perhatian karena dilaporkan mengalami peningkatan tinggi yang signifikan. Fenomena ini merujuk pada aktivitas Sesar Lembang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan menyebabkan perubahan geologis yang mencolok.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mudrik Rahmawan Daryono, mengungkapkan bahwa Gunung Batu merupakan bagian dari sistem patahan yang lebih besar. Sistem ini mengalami pergeseran vertikal yang dipicu oleh aktivitas tektonik, mengindikasikan adanya potensi bahaya yang harus diperhatikan.
Dalam penjelasannya, Mudrik menjelaskan bahwa aktivitas tektonik di daerah tersebut mengakibatkan pergeseran horizontal dan vertikal yang cukup signifikan. Dia menegaskan bahwa gunung tersebut mengalami pergeseran antara 120 hingga 460 meter, serta menunjukkan pergeseran vertikal sekitar 40 sentimeter akibat gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7.
Kemajuan teknologi geologi kini memungkinkan pemerintah untuk lebih mengenali dan siap menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Sesar Lembang. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, termasuk masyarakat, untuk memahami potensi risiko yang ada.
Perubahan Geologi di Kawasan Gunung Batu dan Sekitarnya
Sesar Lembang tergolong sebagai salah satu dari 81 sesar aktif yang teridentifikasi di Indonesia. Lokasi sesar ini berada sekitar 8 hingga 10 kilometer di utara kota Bandung, menjadikannya sebagai area yang rawan dalam hal aktivitas seismik.
Secara geologis, Sesar Lembang terbagi menjadi dua bagian yang menunjukkan perbedaan jelas. Bagian barat lebih landai dengan dominasi lahan pertanian dan pemukiman, sementara bagian timurnya sangat curam dengan struktur yang mencuat hingga 40 derajat.
Panjang dari patahan Lembang sendiri sekitar 29 kilometer, dengan kecepatan pergerakan mencapai 6 mm per tahun. Hal ini menandakan bahwa wilayah tersebut sangat aktif secara geologi.
Mitigasi dan Persiapan Menghadapi Ancaman Bencana
Dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Sesar Lembang, penting bagi pemerintah untuk merencanakan program mitigasi bencana dengan serius. Hal ini termasuk memberikan edukasi publik mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi.
Beberapa langkah mitigasi yang perlu dilakukan, antara lain penguatan bangunan dan infrastruktur yang ada di kawasan rawan gempa. Di samping itu, masyarakat juga perlu dilibatkan dalam pelatihan dan simulasi penanganan bencana untuk mengurangi potensi risiko.
Menurut Mudrik, potensi bahaya yang dihasilkan dari aktivitas Sesar Lembang tidak hanya berdampak pada kawasan Lembang, tetapi juga berdampak pada wilayah Cimahi dan Bandung Barat. Oleh karena itu, kerjasama lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rencana aksi yang terintegrasi.
Peta Sesar Lembang dan Segmen-Segmennya yang Menarik
Sesar Lembang memiliki enam segmen patahan yang tidak lurus, masing-masing dengan karakteristik geologis yang berbeda. Segmen-segmen tersebut meliputi Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng.
Setiap segmen ini memiliki potensi yang berbeda dalam memberikan dampak seismik. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat mengenai setiap segmen ini sangat penting dalam melakukan analisis risiko lebih lanjut.
Pemantauan berkala melalui teknologi modern dapat membantu dalam mendeteksi aktivitas seismic yang mungkin terjadi. Hal ini sangat berguna untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat agar mereka dapat bersiap dengan lebih baik.
Dengan demikian, memahami kondisi geologi dan sistem patahan di sekitar Gunung Batu menjadi sangat krusial. Koordinasi antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas geologi di area tersebut.
Penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan memahami bahwa aktivitas geologi dapat berpotensi menyebabkan bencana. Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat dan edukasi yang memadai, kita dapat mengurangi risiko dan dampak dari kejadian yang tidak diinginkan ini.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now