Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa mengabulkan permohonan cerai talak yang diajukan Arhan dengan putusan talak satu raj’i. Foto/Instagram Pratama Arhan.
JAKARTA – Pesepak bola timnas Indonesia, Pratama Arhan, resmi bercerai dari sang istri, selebgram Azizah Salsha, pada Senin (29/9/2025). Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa telah memberikan respon positif terhadap permohonan cerai talak yang dikemukakan oleh Arhan.
Pertemuan di pengadilan tersebut menandai akhir dari hubungan rumah tangga yang telah berlangsung antara Pratama Arhan dan Azizah Salsha. Dengan keputusan talak satu raj’i, Arhan kini diperbolehkan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam hidupnya, meskipun ikatan pernikahan masih dapat dipertahankan dalam batas-batas tertentu.
Kuasa hukum Pratama Arhan, Singgih Tomi Gumilang, menjelaskan bahwa pembacaan ikrar talak telah dilakukan secara resmi. Keputusan ini mengakhiri rangkaian persidangan yang telah berlangsung sebelumnya, menandakan penutupan hubungan antara kliennya dan Azizah.
Singgih menegaskan bahwa keputusan ini final dan membawa dampak signifikan bagi kedua belah pihak. “Dengan selesainya agenda pembacaan talak ini, selesai sudah rangkaian persidangan dan dengan itu pula berakhir hubungan pernikahan antara pemohon Arhan dan termohon Azizah,” kata Singgih kepada media.
Sayangnya, Pratama Arhan tidak dapat menghadiri persidangan tersebut secara langsung. Kesibukan yang dialaminya dalam persiapan pertandingan di Asia Elite Cup 2 di Bangkok menjadi alasan ketidakhadirannya. Namun, proses sidang tetap berlangsung dihadiri oleh kuasa hukumnya.
Dalam konteks perceraian yang dialami oleh Pratama Arhan, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan. Ini bukan hanya soal perpisahan antara dua individu, tetapi juga dampaknya terhadap karier, kehidupan sosial, dan bahkan psikologis masing-masing pihak. Ketika seseorang yang dikenal publik menjalani perceraian, sorotan masyarakat seringkali turut mengiringi proses tersebut.
Pratama Arhan merupakan sosok yang banyak diminati, baik di lapangan hijau maupun di media sosial. Sebelum perceraiannya, kehidupan pribadi Arhan dan Azizah selalu menjadi perhatian publik. Kini, dengan status barunya sebagai duda, banyak yang bertanya-tanya tentang langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Arhan dalam hidupnya.
Perpisahan merupakan proses yang penuh dengan emosi. Bagi Pratama Arhan, perceraiannya dengan Azizah pasti membawa berbagai perasaan, mulai dari kesedihan hingga harapan untuk memulai babak baru. Emosi yang dirasakan sering kali sulit untuk diproses, terlebih ketika terlibat dalam dunia yang penuh sorotan.
Dalam kasus Arhan, mengingat posisi publiknya, seperti yang terlihat dalam berbagai interaksi di media sosial, perpisahan ini mungkin akan menarik perhatian penggemar. Hal ini dapat menambah tekanan tersendiri, terutama ketika mereka menanggapi situasi ini secara online. Keberlangsungan relasi dengan penggemar juga menjadi pertimbangan penting bagi Arhan ke depan.
Setelah perceraian, diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan kehidupan baru. Banyak individu yang mengalami kesulitan dalam menemukan kembali identitas diri setelah perpisahan. Dalam hal ini, Arhan perlu menemukan cara untuk mengelola emosinya sambil tetap fokus pada karier sepak bolanya yang terus berkembang.
Kehidupan pasca-perceraian tidak hanya tentang penyembuhan, tetapi juga tentang pengembangan diri. Pratama Arhan dapat memanfaatkan momen ini untuk mengevaluasi kembali prioritas hidupnya, baik dalam hal karier maupun hubungan personal. Memikirkan kembali nilai-nilai dan tujuan bisa menjadi langkah yang baik untuk memulai dari awal.
Karir Sepak Bola Pratama Arhan Setelah Perceraian
Perpisahan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Arhan sebagai seorang atlet. Dalam dunia olahraga, menjaga fokus dan performa adalah kunci untuk sukses. Dengan banyaknya perhatian publik, menjaga konsentrasi di lapangan bisa menjadi lebih sulit. Arhan harus menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Arhan kini memiliki peluang untuk membuktikan kemampuannya setelah perceraian ini. Dengan berpartisipasi di Asia Elite Cup 2, ia dapat menggunakan turnamen ini sebagai ajang untuk menunjukkan performa terbaiknya. Hal ini нек tetap krusial agar ia tetap diterima dan diidolakan oleh penggemar.
Di tengah kesedihan dari perpisahan, Arhan bisa memfokuskan energi dan emosinya pada latihan dan pertandingan. Untuk seorang atlet profesional, olahraga adalah cara efektif untuk menyalurkan perasaan, sekaligus menjadi media untuk menunjukkan kemampuan mereka. Dengan kerja keras dan dedikasi, masa depan cerah masih dapat diraih.
Lebih jauh, Arhan harus bersiap untuk tantangan baru yang akan datang. Proses adaptasi ini mencakup tidak hanya pemulihan emosional tetapi juga penyesuaian dalam cara hidup dan rutinitasnya. Dalam dunia sepak bola, di mana dinamika sering berubah, memiliki mentalitas yang kuat menjadi sangat penting.
Peluang Rujuk Pratama Arhan dengan Azizah Salsha
Setelah perceraian, banyak yang bertanya tentang kemungkinan rujuk antara Pratama Arhan dan Azizah Salsha. Dalam konteks hukum, talak satu raj’i memberi kesempatan bagi pasangan untuk kembali bersama, seandainya salah satu pihak ingin memperbaiki hubungan. Ini adalah tahap di mana komunikasi menjadi sangat penting.
Rujuk bukanlah sesuatu yang mustahil, namun bergantung pada keadaan emosional dan kemauan dari kedua belah pihak. Jika Arhan dan Azizah dapat menemukan jalan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, mereka dapat memilih untuk memberikan hubungan mereka kesempatan kedua. Hal ini tentu saja akan menarik perhatian dan harapan dari banyak penggemar.
Namun, proses rujuk ini tidaklah mudah dan memerlukan komitmen dari kedua belah pihak. Komunikasi yang terbuka dan saling pengertian menjadi kunci dalam proses ini. Arhan dan Azizah harus mampu mengesampingkan emosi negatif dan mencari solusi yang saling menguntungkan.
Penting untuk diingat bahwa keputusan untuk rujuk haruslah berdasarkan refleksi mendalam. Arhan dan Azizah perlu berpikir baik-baik sebelum mengambil langkah tersebut. Jika mereka berdua sepakat untuk memberikan hubungan ini kesempatan kedua, dukungan dari teman dan keluarga tentu akan menjadi nilai tambah dalam perjalanan mereka.
