Dokter jantung dr. Hasjim Hasbullah (tengah) menekankan pentingnya BHD untuk selamatkan nyawa sesama. Foto/Dok Siloam Hospital
JAKARTA – Penyerahan penghargaan MURI kepada Siloam Hospitals atas pencapaian rekor pelatihan Bantuan Hidup Dasar dengan peserta terbanyak berlangsung di Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini turut hadir CEO Siloam Hospitals Caroline Riady, Direktur MURI Osmar Semesta Susilo, Spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Hasjim Hasbullah, hingga Vania Lundina selaku Bystander Rescuer.
Dokter Hasjim selaku spesialis jantung dan pembuluh darah menekankan betapa pentingnya bantuan hidup dasar atau BLS. Menurutnya, skill BLS ini sangat dibutuhkan untuk orang awam.
Terlebih situasi gawat darurat bisa terjadi kapanpun dan di manapun. Ia pun menjelaskan bahwa tujuan BLS ini tidak hanya untuk menyelamatkan nyawa, namun juga mencegah cacat.
Pasalnya menurut Dokter Hasjim, banyak orang yang selamat seusai mengalami henti jantung. Namun kondisinya cacat karena penanganan yang tidak tepat sehingga berpengaruh pada otak.
“Saya sering mendapatkan pasien yang terlambat, jantungnya memompa tapi tidak sadar akhirnya masuk ICU. Semua itu bisa kita cegah jika menerapkan BHD,” jelas dr.Hasjim.
Pentingnya pengetahuan dan keterampilan dalam Bantuan Hidup Dasar (BHD) telah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pelatihan ini tidak hanya berkaitan dengan teori, tetapi juga melibatkan praktik yang dapat menyelamatkan nyawa. Terlebih lagi, masyarakat seringkali tak siap menghadapi situasi kritis yang dapat terjadi di sekitar mereka.
Dalam pelatihan BHD, peserta diajarkan berbagai teknik untuk menangani situasi mendesak. Keterampilan ini meliputi cara memberikan napas buatan, melakukan kompresi dada, hingga menggunakan defibrillator. Semua keterampilan ini sangat vital dan bisa membuat perbedaan antara hidup dan mati bagi seseorang yang mengalami masalah jantung mendadak.
Pelatihan BHD merupakan langkah awal yang penting bagi setiap individu untuk mengambil tindakan saat terjadi keadaan darurat. Dengan memiliki pengetahuan ini, individu bisa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi yang kritis. Dokter Hasjim menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelatihan ini.
Situasi darurat, seperti serangan jantung, sering kali membutuhkan respon cepat. Pelatihan BHD membantu mempercepat respon tersebut, sehingga nyawa seseorang bisa diselamatkan lebih awal. Bhd dapat menjadi penentu pertolongan ketika tenaga medis belum tiba di lokasi kejadian.
Kebanyakan orang percaya bahwa BHD diperlukan hanya oleh tenaga medis atau profesional kesehatan. Namun, kenyataannya, setiap orang bisa mempelajari keterampilan ini. Diharapkan, dengan adanya pelatihan BHD secara luas, orang awam juga dapat mengambil peran aktif dalam menyelamatkan sesama ketika dibutuhkan
Testimoni dan Pengalaman dari Para Peserta Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan BHD telah memberikan dampak positif bagi banyak orang. Banyak peserta yang merasa lebih siap menghadapi keadaan darurat setelah mengikuti pelatihan. Ini merupakan bentuk investasi untuk keselamatan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Salah satu peserta pelatihan berbagi pengalamannya setelah mempelajari teknik BHD. Ia mengaku merasa lebih berguna dan mampu memberikan tindakan saat melihat orang lain membutuhkan bantuan. Sebuah rasa percaya diri yang diperlukan di saat-saat genting.
Selain itu, banyak juga yang menceritakan bagaimana pelatihan ini mengubah pandangan mereka tentang pentingnya menangani situasi darurat. Mereka kini menyadari bahwa pengetahuan ini bisa menjadi jembatan antara kehidupan dan kematian bagi mereka yang terserang masalah kesehatan mendadak.
Kelebihan dan Manfaat Pelatihan BHD untuk Masyarakat
BHD bukan hanya sekedar keterampilan, tetapi juga mencakup prinsip moral untuk peduli terhadap sesama. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk menolong, mereka menjadi bagian dari solusi dalam masyarakat. Selain itu, pelatihan ini juga mengurangi kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang menegangkan.
Dengan ketersediaan keterampilan BHD dalam masyarakat luas, diharapkan jumlah kematian akibat henti jantung mendadak dapat menurun. Respon cepat dapat membantu meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup. Ini memberi harapan baru bagi keluarga yang mengalami situasi darurat.
Selain itu, pelatihan BHD memberikan rasa kebersamaan dan solidaritas antarsesama. Ketika banyak orang tahu cara memberikan pertolongan pertama, komunitas menjadi lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
