Kesulitan Mencari Kerja Membuat Banyak Orang Beralih ke Profesi Ini

Daftar isi:
Mencari pekerjaan baru di zaman yang penuh ketidakpastian ekonomi tentunya bukanlah hal yang mudah. Tantangan ini diperparah dengan adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih berlangsung di berbagai sektor.
Di tengah kesulitan ini, muncul peluang baru yang menjanjikan, khususnya di bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Fenomena ini terlihat jelas di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.
Banyak jurnalis yang dulunya bekerja di media tradisional kini ditawarkan kesempatan berpindah ke bidang AI. Mereka mendapat tawaran untuk bekerja dengan data dari berbagai perusahaan, termasuk salah satunya adalah Outlier.
Laporan dari lembaga terkait menyebutkan bahwa banyak penulis berita, fotografer, dan reporter radio di seluruh AS mendapatkan tawaran kerja yang sama, baik melalui pesan langsung maupun dari obrolan santai. Ini menunjukkan bahwa ada percepatan dalam transisi profesi di era digital ini.
Contohnya adalah Carla McCanna, seorang lulusan dari Medill School of Journalism Northwestern University. Ia ditawari posisi sebagai pelatih model AI oleh Handshake, sebuah portal perekrutan, dalam upaya memanfaatkan keahliannya di dunia jurnalisme.
Berdasarkan apa yang disampaikan McCanna, perekrut menganggap keahliannya yang mendalam dalam penulisan dan penelitian sangat cocok untuk pekerjaan baru ini. Ia pun tak ragu untuk beralih meskipun sebelumnya tidak memiliki pengalaman di bidang data atau teknologi.
Transformasi Profesi di Era Kecerdasan Buatan
Peralihan ini mencerminkan perubahan mendasar dalam cara kita bekerja dan berinteraksi dengan teknologi. Kecerdasan buatan kini bukan hanya menjadi alat bantu, tetapi juga menjadi bagian integral dari proses pengambilan keputusan. Banyak pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia kini bakal diambil alih oleh AI.
Karena banyaknya tawaran pekerjaan dalam sektor ini, seperti yang dialami McCanna, orang-orang yang memiliki latar belakang di bidang komunikasi bisa menemukan jalan baru. Ini menandakan bahwa keterampilan tradisional dapat beradaptasi dan diterapkan di sektor teknologi yang berkembang pesat.
Bagi banyak lulusan baru, tawaran dalam bidang AI menjadi angin segar. Terlebih, pekerjaan-pekerjaan ini sering kali menawarkan fleksibilitas kerja yang lebih baik dibandingkan dengan pekerjaan tradisional di media. Ini menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan saat ini.
Meski demikian, ada tantangan tersendiri bagi mereka yang berpindah profesi. Mereka harus bersedia belajar dan mengasah keterampilan baru untuk dapat berkompetisi di dunia baru yang didominasi teknologi ini. Selain itu, adaptasi terhadap perubahan pun menjadi hal yang wajib dilakukan.
Karena industri media tengah mengalami penurunan, banyak pekerja yang mencari peluang di luar sektor tradisional. Adanya tawaran pekerjaan dalam teknologi membawa harapan baru bagi mereka yang tengah berjuang menemukan pekerjaan dalam bidangnya.
Kesiapan Tenaga Kerja Menghadapi Perubahan di Masa Depan
Berita tentang peluang yang ada di sektor AI menjadi semakin relevan ketika melihat laporan-laporan terbaru mengenai perubahan di industri. Forum Ekonomi Dunia (WEF) memproyeksikan bahwa sekitar 83 juta pekerjaan bisa hilang dalam beberapa tahun ke depan akibat kemajuan teknologi.
Menurut penelitian Future of Work, sekira 23% dari tenaga kerja di berbagai sektor akan mengalami perubahan signifikan dalam waktu lima tahun. Salah satu bidang yang diprediksi akan terdampak besar adalah media, di mana banyak pekerjaan klasik akan hilang.
Transformasi ini tidak hanya terjadi di sektor media saja, tetapi juga menjangkit bidang pemerintahan, komunikasi digital, dan teknologi informasi. Dengan demikian, kesiapan tenaga kerja dalam menghadapi perubahan ini sangatlah krusial.
Mereka yang memiliki fleksibilitas dan kesiapan untuk belajar hal baru akan memiliki keunggulan dalam pasar kerja yang kian kompetitif. Sementara itu, profesi-profi yang selama ini dianggap aman pun seakan mulai terancam.
Hal ini mengharuskan individu untuk terus memperbarui keterampilan dan memahami teknologi terbaru untuk tetap relevan di mata industri. Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan pun menjadi sangat penting agar dapat beradaptasi dengan cepat.
Daftar Profesi yang Diprediksi Akan Menghilang dalam Waktu Dekat
Seiring dengan banyaknya perubahan yang akan terjadi, Forum Ekonomi Dunia mencatat sejumlah pekerjaan yang berpotensi punah menjelang tahun 2027. Dari laporan tersebut, diketahui bahwa sektor-sektor tertentu akan mengalami perubahan drastis.
Beberapa profesi yang disebutkan antara lain adalah teller bank, petugas pos, dan kasir yang dianggap tidak lagi relevan dalam beberapa tahun ke depan. Ini menunjukkan bahwa banyak peran yang selama ini diabaikan kini harus dipikirkan ulang akibat kemajuan teknologi.
Selain itu, profesi di bidang administrasi seperti sekretaris dan staf pencatat stok juga berpotensi hilang. Keterampilan manual dalam pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut di atas mulai tergantikan oleh sistem otomatisasi yang lebih efisien.
Pekerjaan lain yang terancam adalah yang berkaitan dengan data entry dan staf akuntansi. Dengan adanya perangkat lunak yang mampu melakukan pengolahan data secara otomatis, kebutuhan akan manusia dalam posisi ini akan berkurang.
Hal yang sama juga berlaku untuk profesi lain seperti penyelidik dan pemeriksa klaim, serta penguji software. Semua ini menandakan perubahan besar dalam landscape pekerjaan yang harus dihadapi oleh tenaga kerja di masa mendatang.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now