Momen Meutya Hafid Berfoto dengan Anak-anak Sekolah
Daftar isi:
Dalam sebuah acara penting yang diadakan di Jakarta, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pendidikan anak dan perlindungan digital. Konferensi MyRepublic Rocket Week 2025 berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, melibatkan berbagai perwakilan dari sekolah-sekolah di Indonesia yang telah berpartisipasi dalam program Roketin Generasi Tunas Digital.
Acara ini juga dihadiri oleh pemilik Sinarmas Group, Franky Oesman Widjaja, serta CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman. Anak-anak yang menjadi Duta Roketin Tunas Digital diharapkan dapat berperan dalam mendukung penggunaan internet yang sehat, produktif, dan bertanggung jawab.
Setelah memberikan penghargaan kepada anak-anak tersebut, Meutya menerima tanda mata dari MyRepublic. Dalam interaksi yang akrab, dia mengajak semua perwakilan sekolah untuk berfoto bersama di atas panggung, menandakan semangat kolaborasi dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak.
Meutya juga mengingatkan pentingnya acara tersebut yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Sedunia pada 20 November 2025. Dalam sambutannya, dia menjelaskan bahwa perlindungan anak di ranah digital menjadi fokus utama Kementerian. Kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak di dunia maya.
Dia menekankan, “Ketika melindungi anak, fokus kami mencakup ranah digital yang semakin penting. Kita perlu memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan perlindungan yang memadai di dunia yang serba digital ini.” Pernyataan ini mencerminkan kesadaran akan risiko yang dihadapi anak-anak di era digital saat ini.
Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan konektivitas yang aman dan inklusif bagi seluruh masyarakat. Meutya menjelaskan bahwa penting bagi semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok-kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, untuk mendapatkan akses yang sama terhadap teknologi dan informasi.
Pentingnya Konektivitas dan Akses Digital yang Inklusif
Meutya menegaskan bahwa konektivitas yang baik adalah dasar dari transformasi digital yang efektif. “Digitalisasi harus menjangkau semua orang tanpa terkecuali. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa teknologi tidak menjadikan seseorang terpinggirkan,” ucapnya. Hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam upaya menjadikan teknologi sebagai alat pemberdayaan.
Dia menambahkan, “Kita harus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi kesenjangan yang masih ada, terutama di daerah-daerah terpencil yang belum terhubung dengan layanan internet.” Kerjasama antarlembaga dan komunitas menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Dalam konteks ini, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini meluncurkan program Digitalisasi Pendidikan yang berfokus pada anak-anak Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjembatani berbagai kekurangan yang ada di dunia pendidikan saat ini, mengingat pentingnya teknologi dalam proses belajar mengajar.
Implementasi Program Digitalisasi Pendidikan untuk Masa Depan
Mengambil inspirasi dari pernyataan Presiden, Meutya menjelaskan bahwa digitalisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Digitalisasi adalah langkah krusial untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan,” ujarnya. Dia menekankan keinginan untuk merangkul lebih banyak sekolah dan anak-anak dalam program ini.
Dia melanjutkan, “Konektivitas yang baik akan membuat pendidikan lebih terjangkau dan berkualitas. Kami berkomitmen untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet.” Ini menunjukkan keberlanjutan dan keseriusan pemerintah dalam memajukan pendidikan melalui teknologi.
Meutya juga mengajak semua pemimpin di sektor telekomunikasi untuk berkolaborasi dalam usaha ini. “Komunikasi yang aktif antara pemerintah dan penyedia layanan sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan yang ada,” katanya. Melalui penguatan kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan pendidikan yang lebih adil dan merata.
Peran Teknologi dalam Menciptakan Lingkungan yang Aman bagi Anak
Dalam kesempatan tersebut, Meutya juga menggarisbawahi perlunya menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak. “Kami berupaya agar anak-anak dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab. Ini adalah bagian dari pendidikan digital yang harus diajarkan sejak dini,” ungkapnya. Pendidikan yang mencakup aspek ini sangat penting agar anak-anak dapat menavigasi dunia digital tanpa risiko yang berlebihan.
Kegiatan seperti MyRepublic Rocket Week 2025 sangat relevan dalam konteks ini. Melalui program-program yang memfokuskan pada literasi digital, anak-anak akan mendapatkan pengetahuan dan alat yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di dunia digital yang terus berkembang.
Meutya menekankan bahwa pemerintah akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat perlindungan anak di ranah digital. “Setiap anak berhak untuk belajar dan berkembang dengan cara yang aman dan positif di dunia maya,” tegasnya. Komitmen ini mencerminkan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now








